Tertidur Jauh

: dv

Tertidur jauh ke samudra api yang menjilati pesisir, cinta kerap hadir tanpa
Disangka-sangka. Seperti api yang tiba-tiba laut menyalakan kekalutan yang akut.
Aku di kapal, biduk para perantau yang mengikuti kata-kata peramal: Suatu hari,
Ada perempuan pembawa pintal. Ia akan menambal lubang di hatiku yang bebal.
Ia akan meniupkan sejuta domba ke balik mata seolah aku penggembala
Yang lupa caranya tertidur. Seolah anjing penjaga taklah lagi setia memaknai
Lolongan serigala yang sebenarnya kesepian.

Aku berlayar ke pulau-pulau terluar di negeri tak bercadar. Pudar kalimat
Ibu di malam-malam yang berbeda tentang legenda dan dongeng,
Kisah nyai ronggeng yang menggoyangkan pinggulnya ke balik dada lelaki;
Aku lelaki yang sama yang memainkan gamelan dengan ketukan-ketukan
Pelan. Aku lelaki yang sama yang melemparkan ingatan ke jendela. Aku
Lelaki yang sama yang melukiskan peradaban di peta-peta palsu.

Begitulah, sampai aku tertidur jauh ke samudra api yang membakar semua
Jejak kaki di padang pasir, di debur ombak, dan di semilir angin yang membawa
Kabar kepulangan. O, di manakah kau perempuan? Lipir sudah hati ini
Oleh luka yang ditubir. Beku darahku, beku bibirku. Beku tidurku.

Comments