Ketika Aku Pulang

Aku pulang dari rantauku yang malang. Bulan
pucat pasi dan ketukan-ketukan kecil dari
penjaja mie dan nasi goreng masih setia
menemani gitar tua yang tak lagi bisa kugenjreng;
Aspal basah. Tiang-tiang listrik berdiri resah
sedang menanti hujan datang lagi sampai
memecahkan genting
dan membawa ranting-ranting yang hanyut
ke dalam selimutku yang lembut.

Aku menantimu, kekasih. Membawa kunci yang
mampu membukakan pintu rumah ini. Terlebih dinding-dinding
kusam di dalamnya bercerita tentang kisah
sebuah teko tua di atas kompor gas yang renta.

(2010)

Comments