kincir telur

setiap memandang kincir, aku takut tergelincir;
hidup memang berputar, sesekali aku di atas
memandang realitas, sesekali pula aku
di bawah tak mampu bermwah-mewah. kincir ini
memanggil angin dari udara bertekanan tinggi
seperti hati dan kedudukan yang lalu
turun ke jalan, menyaksikan kerikil-kerikil
memainkan musik yang musykil.

setiap kali kincir ini berputar, aku takut masa laluku
akan pudar. aku takut kembali sadar bahwa dunia
hanyalah seperti menggoreng telur dadar.
diaduk dengan sendok, dicampur sedikit garam
lalu digoreng di wajan bermuka muram. dulu sekali
telur ini pasti sudah pula dieram.

Comments