Sonnet: Aku Menyerah Melukis Namamu di Kanvas Hatiku
: eny sapratilla
sudah lupa. sejak kapan aku mengenal lukisan dan mulai menggoreskan
kuas di atas kanvas-kanvas. termasuk ketika aku mengenalmu, aku pun
mencoba melukis namamu dengan latar melodrama seumpama pelukan
yang tak kunjung memberikan kehangatan. mungkin cuma opera sabun
dengan judul-judul yang sering ditonton para ibu, tetapi tidak kamu, karena
aku tahu kamu lebih suka duduk di bawah pohon mahoni, sambil
memejamkan matamu dari silau sinar lain yang hendak merayu retinamu
kah aku yang merekam momen itu di dalam warna cat lukisku
tapi sudah beberapa babak, lukisan namamu belum jua selesai. mungkin
ada yang kurang dari cat lukis ini ataukah memang aku yang mulai samar
oleh jejak melankolia yang sempat kau tinggalkan dulu, di rumahku
dengan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
aku menyerah sajalah melukiskan namamu di kanvas ini. mungkin kali lain aku
datang membawa cat lukis baru yang sebanding dengan indah warna namamu
Palembang, 2009
sudah lupa. sejak kapan aku mengenal lukisan dan mulai menggoreskan
kuas di atas kanvas-kanvas. termasuk ketika aku mengenalmu, aku pun
mencoba melukis namamu dengan latar melodrama seumpama pelukan
yang tak kunjung memberikan kehangatan. mungkin cuma opera sabun
dengan judul-judul yang sering ditonton para ibu, tetapi tidak kamu, karena
aku tahu kamu lebih suka duduk di bawah pohon mahoni, sambil
memejamkan matamu dari silau sinar lain yang hendak merayu retinamu
kah aku yang merekam momen itu di dalam warna cat lukisku
tapi sudah beberapa babak, lukisan namamu belum jua selesai. mungkin
ada yang kurang dari cat lukis ini ataukah memang aku yang mulai samar
oleh jejak melankolia yang sempat kau tinggalkan dulu, di rumahku
dengan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
aku menyerah sajalah melukiskan namamu di kanvas ini. mungkin kali lain aku
datang membawa cat lukis baru yang sebanding dengan indah warna namamu
Palembang, 2009
Comments