Sarapan Pagi

Lagi-lagi secangkir kopi dan sepotong donat di meja ini mewakili kepahitan
Semalam saat sidang dan berebut jubah panjang kain mori memerikan dua
Palang pintu yang saling berseberangan---memikirkanmu yang mengejang
Mewakili bayang-bayang melubangi angin mengkhianati desau gigil gigimu
Pagi-pagi sekali yang kukira kau televisi menayangkan iklan obat patah hati
Tetapi kau donat ini dengan meses warna-warni o pelangikah kau yang jadi
Bidadari ketika aku merindukan keringat yang dulu menjuntai di tubuhku?

Comments