Parit Layang-Layang
: seorang teman, dwi rahma ramadani aulia
apatah salah tentang pilihan, menempatkanmu sebagai yang pertama
dari senyuman yang pernah menunaikan musim kering itu dengan
hujan dan kesejukan dari selokan air di belakang rumahmu?
ranting patah, derap sepatu, dan gugur bulan adalah engkau
yang duduk diam-diam di taman sambil mengerutkan dahi
mengusir peri-peri malam yang sedang bermain api unggun
tapi dulu, kau pun menyalakan kembang api berwarna pelangi
yang kaubeli di sebuah persimpangan, saat kau memutuskan untuk memilih
dari bayangan yang makin memanjang itu
bersama jejak-jejak daun yang hidup
dan kenangan dari bunyi sepeda tua yang berderit
dan benang cinta yang kadung terparit.
apatah salah tentang pilihan, menempatkanmu sebagai yang pertama
dari senyuman yang pernah menunaikan musim kering itu dengan
hujan dan kesejukan dari selokan air di belakang rumahmu?
ranting patah, derap sepatu, dan gugur bulan adalah engkau
yang duduk diam-diam di taman sambil mengerutkan dahi
mengusir peri-peri malam yang sedang bermain api unggun
tapi dulu, kau pun menyalakan kembang api berwarna pelangi
yang kaubeli di sebuah persimpangan, saat kau memutuskan untuk memilih
dari bayangan yang makin memanjang itu
bersama jejak-jejak daun yang hidup
dan kenangan dari bunyi sepeda tua yang berderit
dan benang cinta yang kadung terparit.
Comments