Puisi-puisi Ali Topan (Media Cakrabangsa, 28 Juni-8 Juli 2021)

Di Tubuh Perempuan


Pada tubuhmu, kini. Tergali lorong sunyi

Kisah panjang dan misteri


Setiap kali aku telusuri

Sulit ditemukan jalan dan jawaban, kecuali

Pertanyaan-pertanyaan, berbagai asumsi

Dan teka-teki__ Puzzle sebelum awal masehie


Setiapkali aku ziarahi

Ada aromaterapi merasuk ke dalam diri

Dunia diilhami nyanyian, puja-puji

Kicau burung dan setangkai bunga lili

Merebaklah wewangian kelopak doa suci


Tapi, setiap kali disinari

Semakin tak terlihat celah, ruang tiada sisi

Garis-garis anti geometri

Dalam spektrum cahaya yang memancar kegaiban tersendiri


Dan setiap kali dideduksi

Perlahan aku temukan hakikat cinta, muasal dan jalan kembali


Indramayu, 2021 


Dialog Menjelang Tengah Malam


Aku ingin sekali mengajakmu bercumbu

Dalam beberapa segmentasi adegan lucu, sayangku

Tentu, saat anak-anak kita tidur pulas

Setelah terlanjur malas menunggu titik beku ruang kelas


Indramayu, 2021


Di Tubuh Laki-laki


Telah tumbuh benih-benih Titan

Dari biji yang semula dikeringkan

Di bukit terjal itu

Tiada mata air dan telaga yang menampung banyak air mata

Gersang, tiada kaktus 

Atau apa saja yang berbau kelembutan. Eukaliptus

Yang dapat disaksikan

Hanya isyarat jejak kai Hermes

Saat ia menerbangkan burung-burung kecil

Yang patahan-patahan sayapnya mengingatkan kita-

pada selembar kalimat dari balik jendela kastil

Tempat dongeng-dongeng dibacakan sebegitu Tartil

Dan sedikit pertanda

(apabila kau sungguh memperhatikannya)

Yaitu, wangi peluh

Yang saat jatuh akan membasuh segala keluhmu

Dan tentang itu, Tuhan juga setuju


Indramayu, 2021 


Ensiklopedia Waktu


Kurang-lebih 13 jam setiap hari

Jam pasir Medieval bergulir

Lambat berdesir menuju batas akhir

Waktu menjadi laut, penuh gelombang, kapal berguncang

Di tubuhku; ombak rapuh, angan keruh

Dan sebuah pilihan, tetap berlayar atau berlabuh

Hiduplah samudra

Mengalirkan ricik kerinduan muara dahaga

Padanya, aku ingin menuguk apa-apa

Atau, tak akan ditawarkan apa-apa

Lalu, sintas kutempuh setiap kayuh

Sebagaimana Patriarkh dan Nuh

Berlayar teguh menuju teduh pulau ruh

(ada dua nikmat yang dijanjikan)

Pertama, ruang cahaya atas ridaNya

Kedua, taman dan mata air Salsabilla

Kurang-lebih 13 jam setiap hari

Tidak sekadar menanti terbenam matahari

Hingga kembali jernih fitri


Indramayu, 2021


Apa Kabar Angin


Di setiap bisikmu

yang selalu mesra dan penuh hasrat itu

ada getar samar terdengar

juga frekuensi anomali yang menjalar.


Maka, ingin kuraba suatu tanda__

seperti lembap udara

atau gerah keringat yang lekat di tubuhmu

sebagai suatu isyarat;

Apa kabar angin tengah berkhalwat?

Dari geliat bibirmu

masih kucium wangi cuaca yang semestinya

musim tak meniupkan suara igau

tak terembus aroma duka masa lampau.


Tapi saat kudekap__

Dalam degup jantungmu ke denyut nadiku

Mengalir resak sajak

Kalimat yang bias dan berbait Ansietas.

Istirahat sejenak, sayang.


Besok, mari kita petik bunga lalang, yang saat tertiup

serbuknya akan berterbangan pada cahaya

pada kilaunya, matamu akan sempurna mengeja udara

membaca puisi-puisi cinta yang layang bersamanya.


Hingga tahu, dari kata-kata itu

kabut akan jatuh menyaput auratmu.


Inramayu, 2021


Ali Topan lahir di Indramayu. Bergiat di Peguron Alit Paoman Indramayu, tergabung di LKI (Lembaga Kebudayaan Indramayu) dan menulis puisi berbahasa Indonesia dan bahasa Jawa Indramayu (Jawa Deramayu). Karya terbaru: Tergabung dalam antologi puisi “Lamon Mapagi Dewi Sri“ (puisi basa Jawa Deramayu) Parsel 21 Maret memperingati Hari Puisi Se-dunia dan antologi bersama “Jakarta dan Betawi”. Dapat dihubungi melalui WA/SMS 089625464393 dan email: topanwirisana@gmail.com


Comments

Popular Posts