An Elegy by Alexander Sergeyevich Puskhin

terjemahan oleh Pringadi Abdi Surya

An Elegy

The senseless years extinguished mirth and laughter
Oppress me like some hazy morning-after.
But sadness of days past, as alcohol –
The more it age, the stronger grip the soul.
My course is dull. The future’s troubled ocean
Forebodes me toil, misfortune and commotion.

But no, my friends, I do not wish to leave;
I’d rather live, to ponder and to grieve –
And I shall have my share of delectation
Amid all care, distress and agitation:
Time and again I’ll savor harmony,
Melt into tears about some fantasy,
And on my sad decline, to ease affliction,
May love yet show her smile of valediction.





Sebuah Elegi
Tahun-tahun yang lunglai memadamkan tawa dan kebahagiaan
aku tertekan seolah pagi-pagi yang berkabut.
Tetapi kesedihan dari masa lalu, seperti alkohol---
semakin tua umurnya, semakin kuat ia memabukkan jiwa.
Jalanku terjal. Masa depanku lautan masalah.
Meramalkan kerja keras, ketidakberuntungan, dan huru-hara.

Tetapi tidak, kawan, aku tak sedikitpun berharap pergi;
aku memilih hidup, merenung, dan berdukacita---
dan aku akan memiliki bagian rezekiku sendiri
di tengah semua perhatian, kesulitan, dan godaan;
waktu dan lagi, aku akan mengecap keharmonisan
meleleh menjadi airmata yang memuat khayalan-khayalan
dan di atas kesedihanku itu, aku bersumpah untuk memudahkan kesulitan
Mungkin hanya karena cinta belum menunjukkan senyumnya pada dunia ini.

Comments