rumah rakit

rasa sakit di pundakmu adalah arus
diam-diam merayap ke kantung mata. tetapi, malam itu
di bibirmu kata mengapung-apungkan dirinya
di hujan yang basah, mengenyampingkan gelisah
dari seraut wajah yang terpantul di sungai ampera
ke mana kita ke mana kata, tanya seorang lelaki
yang tengah bernyanyi di atas sebuah rakit
berharap muara adalah jalan kembali tetapi
ke mana pun kita berenang ke mana pun
kita membayang hulu selalu menunggu
menjadi rumah baru dengan rakit
di pundakmu.

(2010)

Comments