Ruang, Remang

RUANG

kehilangan, sepertinya menusuk lewat lubang
jendela dikabarkan angin dan televisi yang menyala

suara pengabar berita masuk ke dadaku
dengan debar yang purba seolah pohon-pohon mangga
di sebelah rumah meranggas tiba-tiba.

ada ketukan-ketukan kecil di sana
berharap ia adalah tamu yang kutunggu dengan
setoples kue kering dan minuman dingin rasa markisa

kehilangan, sepertinya sudah sofa hitam tua
di ruang terkunci ini; pula seekor kucing tengah
tertidur pulas di atasnya.


REMANG

kematian, semestinya adalah jalan melepaskan
ingatan yang terbaca dari koran-koran bekas di gudang belakang rumah

nama, kota, peristiwa adalah kue-kue basah yang
dibeli di pasar-pasar rakyat setiap hari selasa

ada jalan-jalan yang becek dan berlubang
seperti menyimpan rahasia yang sama ketika lampu kamar
dimatikan, menyisakan cahaya bulan

kematian, semestinya adalah lampu-lampu taman yang
remang dan panjang; sepasang muda-mudi tengah bercumbu
saling meninggalkan sidik jari.

(2010)

Comments