Simbiosa Alina (Gramedia, 2014)






Kamu seperti hujan yang datang menghapus bau-bau kematian di hatiku yang telah gersang oleh kemarau.
(Bait-Bait Hujan – Pringadi Abdi)

Bagaimana kau membayangkan seorang wanita yang menjelma sebatang pohon, hidup selama puluhan tahun, dan tak pernah kembali menjadi manusia?
(Sebatang Pohon di Loftus Road – Sungging Raga)

Ada berbagai cerita dalam kumpulan cerita pendek kedua pengarang ini. Menggugah, menggigit, membuatmu mengernyit. Barangkali, seperti kutipan Sungging Raga di bawah ini:
Konon, inilah yang disebut cerita pendek surealis. Segala sesuatu bisa terjadi meski sama sekali tidak masuk akal.

~

Itulah yang tertera di balik buku baruku bersama Sungging Raga, yang diterbitkan Gramedia pada 27 Maret 2014 lalu. Ini bukanlah sebuah buku yang direncanakan berdua. Ini adalah buku yang menakdirkan kami berdua untuk bertemu.

Dapatkah kita memisahkan batas antara imajinasi dan ingatan?

Pertanyaan itu mengetuk-ngetuk dengkulku. Sering aku meragukan masa laluku sendiri. Cerita-ceritaku ke kamu atau cerita-ceritamu ke aku, apakah itu benar sebuah ingatan? Atau hanya sebuah sudut pandang, persepsi, atau bahkan fiksi?

Kadangkadang kita menjadi cermin, bertindak sesuai dengan yang orang inginkan. Aku tak tahu apa arti kata person ada sangkut pautnya dengan persona dan menjadi personality? Sebab persona berarti topeng. Kita hobi menciptakan topeng-topeng kita sendiri. Kita juga hobi menciptakan fiksifiksi kita sendiri sebagai suatu versi yang paling kita inginkan ada di dalam hidup.

Ada dua puluh cerita di dalam buku ini. Benang merahnya adalah imajinasi dan ingatan.
Dengan gaya menulis yang berbeda, antara aku dan Sungging Raga, barangkali bisa saling melengkapi dan menuntaskan dahaga pembaca tentang sudut pandang lain dari cinta.

Semoga teman-teman berkenan untuk memiliki dan membacanya. Salam hangat dari saya.

PS:
Bisa didapatkan di Gramedia seluruh Indonesia dan toko-toko online.
Atau pesan langsung ke penulisnya di sini yah.

Comments