Catatan Hati: Hantu

Mungkin kamu akan membaca ini. Mungkin juga kamu tidak akan membaca ini.

Hari ini kusadari, aku tidak pernah belajar meminta maaf dengan benar. Aku tidak tahu cara yang paling baik dalam meminta sebuah pemaafan.

Dua hantu paling menakutkan di dalam hidupku. Pertama, rasa bersalah. Kedua, kegagalan. Hal yang pertama ternyata begitu menakutkan dan membuatku tak bisa berpikir normal. Dalam waktu singkat, melihat hantu yang satu ini, kondisi kesehatanku jatuh, daya tahan tubuhku menurun drastis. Segala hal tidak dapat kukerjakan dengan benar.

Kata-katamu selalu benar. Kata-kataku selalu salah.

Entah apa aku akan mendapat sebuah pemaafan, darimu, dan dari diriku sendiri?

Ketakutan yang kedua, adalah tentang kegagalan. Ya, dua kali tes D4, dua kali itu pula aku gagal. Tes yang ketiga akan menjadi yang terakhir, tetapi kegagalan itu menghantui.

Keinginan untuk lulus begitu besar, tetapi diri ini menyadari kemampuan berpikirku sudah turun terlalu jauh. Mengerjakan soal-soal USM D4 dibutuhkan ketahanan berpikir yang prima, kecepatan yang tak terperanai, dan kekuatan mental yang luar biasa. Tanpa itu, dua hari tes akan menjadi sia-sia.

Aku tak tahu apakah kali ini Tuhan akan menolongku mengingat sudah seberapa jauh aku meninggalkanNya.

Tapi Tuhan, kali ini saja, hilangkan dua ketakutan itu.

Semoga Kau dan kamu memaafkanku.

Dan semoga aku kembali ke Bintaro...

Comments