Kabut



belum pulang sisa kabut
yang gagal menyusup
ke dalam kalut milikmu
seseorang masih berlindung
di balik selimut

mengingat mimpi semalam
gigi geraham tanggal
seekor burung gereja sesat
terjebak dalam ruang tamu
aku dan kesalihan sementara
lenyap karena cahaya
melihat mangga baru bunga
ratusan gugur karena cuaca
entah pukul empat sore nanti
apakah sepasukan kabut lain
akan datang menjemput mereka
sambil mengumumkan perang
setelah lama bergencatan?
padahal masing-masing kita
diam-diam bergerilya
seperti para pahlawan
sebelum agresi militer kedua
aku telah tertembak beberapa kali
di antaranya tepat di bibirku
aku kira peluru, tetapi kata-katamu
yang tiap malam mengatakan cinta
telah jadi mesiu


mula-mula ini memang tentang kabut
mula-mula kita pula tengah kalut

Comments