Tentang Perasaannya Sendiri
#1
Ada perasaan yang menyusun sendiri petualangannya
obsesi masa kecilnya kah ia?
bermimpi menjadi sutradara
mencipta film-film baru
tentang perasaannya sendiri?
#2
Akunya: ia suka drama korea
yang isinya airmata semua
dulu sekali, ia pernah jatuh cinta
pada un so, gadis bermata saphire
yang harus mati, karena kanker darah
penasaran ia dengan darahnya
apakah merah juga?
ah, tiba-tiba ia teringat dengan bendera.
#3
baru saja ia membeli film indonesia
ayat-ayat cinta, dan laskar pelangi
sebab malam tadi ia baru bermimpi
tiba-tiba ia jadi habiburrahman el shirazy
tapi setelah shubuh ia berkaca di jendela
kok malah makin mirip andrea hirata?
#4
siang ini, ia duduk di pinggir telepon
menunggu dering yang bunyinya merdu
seperti lagu indonesia raya itu
yang liriknya tak sengaja ia lupakan
tapi dua jam sudah berlalu
teleponnya tak kunjung memerdu
ah presiden sialan, kata kau
aku akan jadi menteri perfilman
#5
tiba-tiba saja sudah maghrib
ia ingat hikayat tua, saat ia masih kecil:
pulang ke rumah, gelar sajadah
jangan keluyuran entah ke mana
ayo ayo giatlah shalat dan berdoa
biar kelak surga tempat kita
tapi ia tak pulang juga
rumahnya sudah tak ada
baru saja tertelan gempa
#6
aih, aih, ia selalu tak bisa
menghitung lebih dari angka lima
sebab sebelah tangannya
sudah jadi korban tabrak lari
tapi kini, ia terpaksa
mengingat angka setelah lima
sebab itulah rukun yang nyata
untuk hati yang masih percaya
Ada perasaan yang menyusun sendiri petualangannya
obsesi masa kecilnya kah ia?
bermimpi menjadi sutradara
mencipta film-film baru
tentang perasaannya sendiri?
#2
Akunya: ia suka drama korea
yang isinya airmata semua
dulu sekali, ia pernah jatuh cinta
pada un so, gadis bermata saphire
yang harus mati, karena kanker darah
penasaran ia dengan darahnya
apakah merah juga?
ah, tiba-tiba ia teringat dengan bendera.
#3
baru saja ia membeli film indonesia
ayat-ayat cinta, dan laskar pelangi
sebab malam tadi ia baru bermimpi
tiba-tiba ia jadi habiburrahman el shirazy
tapi setelah shubuh ia berkaca di jendela
kok malah makin mirip andrea hirata?
#4
siang ini, ia duduk di pinggir telepon
menunggu dering yang bunyinya merdu
seperti lagu indonesia raya itu
yang liriknya tak sengaja ia lupakan
tapi dua jam sudah berlalu
teleponnya tak kunjung memerdu
ah presiden sialan, kata kau
aku akan jadi menteri perfilman
#5
tiba-tiba saja sudah maghrib
ia ingat hikayat tua, saat ia masih kecil:
pulang ke rumah, gelar sajadah
jangan keluyuran entah ke mana
ayo ayo giatlah shalat dan berdoa
biar kelak surga tempat kita
tapi ia tak pulang juga
rumahnya sudah tak ada
baru saja tertelan gempa
#6
aih, aih, ia selalu tak bisa
menghitung lebih dari angka lima
sebab sebelah tangannya
sudah jadi korban tabrak lari
tapi kini, ia terpaksa
mengingat angka setelah lima
sebab itulah rukun yang nyata
untuk hati yang masih percaya
Comments
salam puisi
:)