Magnitudo
ini tentang skala yang pernah kita gubris
di sebuah peta, antara sumatra dan jawa
yang dipisahkan selat sunda
tapi tiba-tiba kau menyela dan menunjuk
langit yang pernah kita boikot: takkan sekali
pun kita menengadahkan tangan yang begitu
sulit untuk menadah, meski cuma
sebutir kisah
selembar kertas kau keluarkan dari tasmu
yang berisi nafas-nafas yang pernah terlepas
(dari genggaman bibir yang terlanjur mengelupas)
satu dua tiga dan enam, aku hitung
jemarimu yang tampak melukis garis
yang begitu simetris
kau ambil pemantik dengan jentik
tanganmu yang begitu lentik
maka kita lihat cahaya itu membumbung, menengadahkan
kepala yang sudah lama tertunduk
memandangi enam garis yang
kaubentuk
di sebuah peta, antara sumatra dan jawa
yang dipisahkan selat sunda
tapi tiba-tiba kau menyela dan menunjuk
langit yang pernah kita boikot: takkan sekali
pun kita menengadahkan tangan yang begitu
sulit untuk menadah, meski cuma
sebutir kisah
selembar kertas kau keluarkan dari tasmu
yang berisi nafas-nafas yang pernah terlepas
(dari genggaman bibir yang terlanjur mengelupas)
satu dua tiga dan enam, aku hitung
jemarimu yang tampak melukis garis
yang begitu simetris
kau ambil pemantik dengan jentik
tanganmu yang begitu lentik
maka kita lihat cahaya itu membumbung, menengadahkan
kepala yang sudah lama tertunduk
memandangi enam garis yang
kaubentuk
Comments