Ke Mana Rekanmu, Wahai Kakek Tua Penanam Benih?
: sapardi djoko
panggung itu sudah tinggal kau, menoleh ke kanan
atau menunduk seperti mencari sebuah kerinduan
kami terdesak dan berebut, mungkin ada sebait
di kolammu yang hijau, benih-benih rasa sakit
seperti hujan di bulan juni, dan kemarau-kemarau
lain di balik teriak dan suara-suara yang memarau
o, wahai kakek tua penanam benih, bolehlah kami
ikut mencari barang sehelai dua helai uban putihmu
lewat lampu sorot, dan sebuah kursi kosong yang
seperti menunggu, seperti menunggu kedatangan
jarum jam yang menyilang di atas pangkuanmu?
(2009)
panggung itu sudah tinggal kau, menoleh ke kanan
atau menunduk seperti mencari sebuah kerinduan
kami terdesak dan berebut, mungkin ada sebait
di kolammu yang hijau, benih-benih rasa sakit
seperti hujan di bulan juni, dan kemarau-kemarau
lain di balik teriak dan suara-suara yang memarau
o, wahai kakek tua penanam benih, bolehlah kami
ikut mencari barang sehelai dua helai uban putihmu
lewat lampu sorot, dan sebuah kursi kosong yang
seperti menunggu, seperti menunggu kedatangan
jarum jam yang menyilang di atas pangkuanmu?
(2009)
Comments