Jai Ho Rhapsody
I
sajadah yang lusuh. debu, bekas alkohol
dan spermamu---di sana, di antara bekas sujud
yang alpa di malam-malam buta
atas suara-suara kelelawar yang tak mungkin didengar
dan jangkrik yang tengah bercinta
dengan bantal-bantal kapuk yang apek---
seorang lelaki muda tengah khusyuk
dalam mimpinya:
kran. pispot. bunyi-bunyi kendaraan. bibir. bibir.
bir. gadis-gadis empatbelasan dengan pakaian ketat sekolahan.
pinggul-pinggul ranum. dada-dada kuntum. "Ah, Tuhan,
izinkan aku jadi pembalut. izinkan aku jadi
pembalut."
II
koran. nama-nama yang hilang, dulu, ditemukannya
dalam celana barunya yang bermotif belalai dan sepasang burung
yang tengah bercumbu dengan pohon jambu.
lelaki muda itu tidak bisa memanjat pohon. tidak ingat
caranya memohon. doa-doa yang dulu dihafalnya di luar kepala
memang tak pernah memenuhi kepalanya. "Ah, Tuhan,
koran mana yang memuat doa-doa dan nama-nama
seperti namaMu dulu itu, yang hilang sendiri saat kusadari
ternyata ada nama lain yang lebih menarik
di dalam celanaku?"
(2010)
sajadah yang lusuh. debu, bekas alkohol
dan spermamu---di sana, di antara bekas sujud
yang alpa di malam-malam buta
atas suara-suara kelelawar yang tak mungkin didengar
dan jangkrik yang tengah bercinta
dengan bantal-bantal kapuk yang apek---
seorang lelaki muda tengah khusyuk
dalam mimpinya:
kran. pispot. bunyi-bunyi kendaraan. bibir. bibir.
bir. gadis-gadis empatbelasan dengan pakaian ketat sekolahan.
pinggul-pinggul ranum. dada-dada kuntum. "Ah, Tuhan,
izinkan aku jadi pembalut. izinkan aku jadi
pembalut."
II
koran. nama-nama yang hilang, dulu, ditemukannya
dalam celana barunya yang bermotif belalai dan sepasang burung
yang tengah bercumbu dengan pohon jambu.
lelaki muda itu tidak bisa memanjat pohon. tidak ingat
caranya memohon. doa-doa yang dulu dihafalnya di luar kepala
memang tak pernah memenuhi kepalanya. "Ah, Tuhan,
koran mana yang memuat doa-doa dan nama-nama
seperti namaMu dulu itu, yang hilang sendiri saat kusadari
ternyata ada nama lain yang lebih menarik
di dalam celanaku?"
(2010)
Comments