Sonet Rindu

selalu ada rasa tak terucap, angin yang tak dapat kukecap
ketika hujan turun lebih rintik dari biasanya, dan kurindukan
suara burung koak yang pergi, hilang, tanpa derap.
padahal aku menunggumu sambil mengusir ketakutan.

daun jatuh tak pernah menyalahkan seseorang, atau kau
bahkan di musim semi, dedaunan dapat gugur demi waktu
hatiku yang berkait di ranting itu, juga menjadi silau
karena cahaya yang selamanya kukira milikmu

selalu gagal kupahami, perasaan yang sedemikian sendiri
melontarkan berbagai tanya yang kemudian tak bisa kujawab
bagaimana telah kurelakan kenyataan juga kenangan

daun jatuh tak pernah menyalahkan seseorang, atau kini
karena udara yang dilahirkannya. mataku yang sembab
karena tangis, tidak, ah tidak, karena kerinduan.

Comments