Gerimis Terakhir dalam Ingatan
aku akan sisakan gerimis ini, untukmu
sampai tiba waktu bertemu, dan daun-daun
yang baru mulai bertumbuh
setelah seabad kemarau itu mengutukiku
sebagai lelaki yang gagal mengubah batu
menjadi emas
seorang alkemis tua bernama khidir
yang menghilang dalam keabadian
telah meninggalkanku pesan
satu rintik gerimis paling pahit sore ini
akan menjadi sebuah bola dunia baru
tak ada yang tahu; bayanganku pun kusekap
dalam rumah tua tak berjendela itu
dan aku mencari bayang-bayang lain
milik seorang perempuan yang bibirnya sendu
memandanginya, gerimis akan turun lebih sedikit
dan setiap orang mulai mengekalkan rasa sakit
aku masih akan sisakan gerimis ini, untukmu
sampai tiba waktu bersua, dan daun-daun
yang mulai belajar menuliskan nama
tidak kunjung tahu bagaimana namamu dieja
...sebagai kematian atau cinta
[2013]
Comments
Puisi yang bagus, semangat berkarya
Ditunggu kunjungan baliknya