Sedikit Catatan Kecil Mengenai Diri Sendiri
Catatan ini dipersembahkan untuk acara penghimpunan penulis indie.
Selama menempuh
pendidikan, hanya dua kali saya mendapatkan nilai merah di rapor yakni pada
mata pelajaran Kesenian dan Bahasa Indonesia. Keduanya mendapatkan nilai 4
padahal saya tak pernah merasa berkemampuan seburuk itu. Waktu membuktikan,
pada kedua bidang itu saya meraih banyak pencapaian ketimbang bidang Matematika
yang melambungkan saya karena selalu menjadi wakil perlombaan matematika selama
sekolah. Bahkan predikat sebagai mahasiswa Matematika ITB 2005 rasanya tidak begitu
berkenang.
Tentang indie, saya pertama tahu ini dari bidang
musik. Segala
yang independen belum tentu bisa disebut indie. Gaya rambut suku indian mohawk
sudah ada sebelum punk. Namun orang cenderung menggeneralisir semua gaya rambut
mohawk sebagai representasi punk. Padahal tidak semua orang yang berambut
mohawk menganut ideologi punk. Kita bisa mencetak buku kapan saja dengan alasan
kebebasan berekspresi atau minimnya budget atau karena tidak diterima
major-label, tetapi indie lebih dari itu. Usungan idealismelah yang lebih dipentingkan
karena kerap pasar menampik idealisme ini. Karena usungan idealisme, usungan
perbedaan inilah saya mengklasifikasikan diri sebagai penulis indie.
Saya
selalu merasa yakin memiliki kualitas dan perbedaan
itu. Buku puisi pertama saya berjudul ALUSI yang saya presentasikan makalahnya
pada pemilihan Duta Bahasa Provinsi Sumatera Selatan 2009 membuat saya jadi
pemenang. Cita-cita saya untuk menjadi alusi
itu sendiri suatu hari nanti membuat saya bersemangat meraih
pencapaian-pencapaian lain. Dalam kurun 2007-sekarang, tercatat saya beberapa
kali memenangkan perlombaan menulis tingkat provinsi maupun nasional, dimua di
koran dan antologi bersama sampai diundang ke Pertemuan Penyair Nusantara dan
Temu Sastrawan Indonesia. Harusnya itu membuat saya bangga, puas, namun pada
akhirnya saya menyadari tidak pernah ada yang namanya titik puncak. Sekarang
saya lebih memilih menggali ke dalam diri, mencari hal-hal mengenai diri
sendiri yang sebelumnya tak pernah disapa.
Suatu
hari, mungkin saya akan mencetak ulang kumpulan cerpen Dongeng Afrizal yang hanya laku sekitar 500 eksemplar itu.
Kesibukan saya karena tiba-tiba kena mutasi membuat saya gagal promosi lebih
baik. Ya, status saya sebagai PNS Kementerian Keuangan kadang-kadang membuat
saya tak punya waktu menulis, apalagi promosi.
Bila
harus disebutkan antologi yang memuat saya, terlalu banyak karena lebih dari 30
judul. Jadi, bila ingin membaca saya sebaiknya datang langsung ke blog http://reinvandiritto.blogspot.com atau mengikuti kicauan twitter di @pringadi_as
Comments