dollar, huntelaar!
1
sebelum jatuh ke pasaran, bukankah kau
memimpikan alfredo; bikin gol yang banyak
biar mata penonton terhenyak menyaksikanmu
menjaga tradisi yang makin tergusur oleh musuh
bebuyutanmu, raksasa cataluna?
tapi raul. raul yang lain dengan nomor punggung
tujuh juga kerap mengeluh. mengeluh-ngeluhkan
kau memanggil-manggil kenangan 1928, saat presiden
musuhmu (joan laporta kah?) mati – bunuh diri –
tak lagi kuat menahan laju resesi
2
tiga ratus lima puluh tahun kami adalah janin
dan dollar yang harus terbayar dari kedua belah
kaki dan kepalamu yang bikin harapan lawanmu
buyar, gusar, dan kami menanti dengan debar paling
debar sebelum, sebelum kini kau duduk saja di bangku
cadangan sambil meratapi kaus kaki hasil rajutan
dan mengemut permen kojek
rasa kenangan?
3
jual. jual. dan kami seperti termakan bualanmu
yang membuat perut kami mual teramat mual
sampai-sampai kami duduk di atas pispot sambil
memegangi pipi-pipi kami yang kempot
kecewa gagal mendapat jackpot.
4
“dollar, huntelaar?” atau kau memilih mimpi
menjadi televisi, menjadi bintang yang disorot
dari karirmu yang cenderung
makin melorot?
(2009)
sebelum jatuh ke pasaran, bukankah kau
memimpikan alfredo; bikin gol yang banyak
biar mata penonton terhenyak menyaksikanmu
menjaga tradisi yang makin tergusur oleh musuh
bebuyutanmu, raksasa cataluna?
tapi raul. raul yang lain dengan nomor punggung
tujuh juga kerap mengeluh. mengeluh-ngeluhkan
kau memanggil-manggil kenangan 1928, saat presiden
musuhmu (joan laporta kah?) mati – bunuh diri –
tak lagi kuat menahan laju resesi
2
tiga ratus lima puluh tahun kami adalah janin
dan dollar yang harus terbayar dari kedua belah
kaki dan kepalamu yang bikin harapan lawanmu
buyar, gusar, dan kami menanti dengan debar paling
debar sebelum, sebelum kini kau duduk saja di bangku
cadangan sambil meratapi kaus kaki hasil rajutan
dan mengemut permen kojek
rasa kenangan?
3
jual. jual. dan kami seperti termakan bualanmu
yang membuat perut kami mual teramat mual
sampai-sampai kami duduk di atas pispot sambil
memegangi pipi-pipi kami yang kempot
kecewa gagal mendapat jackpot.
4
“dollar, huntelaar?” atau kau memilih mimpi
menjadi televisi, menjadi bintang yang disorot
dari karirmu yang cenderung
makin melorot?
(2009)
Comments
Huntelar akhirnya pergi, bung!