Apel Newton

"aku ingin jadi apel yang pura-pura jatuh
sebelum ulat telah mengerat, di akar, di
batang, di daun, dan di kambium-kambium
yang telah pun makin mengulum.

dan gedung-gedung, yang pun makin bertingkat
sudah mulai mengusir kau yang kerap berjingkat
memegang tongkat, membaca ayat-ayat, dan
nyanyian-nyanyian yang lumat di sepanjang
terik lampu sebelum hijau, sebelum daun-daun
yang tampak kering kembali ke ranting.

ah, aku ingin jadi apel saja, yang pura-pura
jatuh sebelum bulan makin merapat,dan dosa
kian melekat

di urat nadimu

urat nadiku?"

Comments

Ello Aris said…
Gila.... keren banget. meski puisinya pendek. sumpah you keren.!!!!!