Sebuah Malam

1/

apalagi jika bukan segelas kopi dan
beberepa lembar roti yang lembut
seperti kapas untuk dicelup sebagai
peneman rasa sepi

jurnal-jurnal yang asing hendak
memenuhi kepalamu yang tak biasa
dipakai di hari yang biasa sebab
betapa panas hari telah melelapkannya
menggoda intelejensia dengan mimpi
yang begitu membuai meski

dosen akuntansi yang tak segan
menegur kantuk hingga kejut dan malu
ketika disuruh maju mengerjakan soal
yang sama sekali asing

2/

dan musik-musik klasik (concerto-concerto
rahmaninof sampai soneta bethoven) kuhidupkan
di laptopku yang begitu kucinta lebih kau
yang di tidurku pun kudekap bagai guling
seolah istri yang ingin kuajak bersenggama

sudah konak di celana.

3/

kertas-kertas sudah berserakan, berhias
coretan pena yang penuh perhitungan persediaan
atau kontrak pendapatan yang akan diujakan besok

dan seperti demonstrasi, kertas-kertas mulai tampak
berdiri. memainkan mataku yang sudah mulai
kehabisan daya, menuntut recovery.

4/

tidak ada bunyi jangkrik seperti di desaku, atau
betapa indah kodok bernyanyi memainkan nada paling
agung untuk memanggil hujan yang kesekian

deru motor terdengar lirih seperti bisik yang
pernah kuingat kau tiupkan di bibirku

di hatiku.

Comments