Catatan Hati: Jarak


Dalam fisika, jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu obyek yang bergerak, mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Konsep ini seringkali dipetukarkan dengan konsep perpindahan[1]. Jarak dapat dituliskan sebagai

s = \int_{\vec{r}_1}^{\vec{r}_2} \left| \vec{v}(t)\ \left[\frac{dt}{dr}\right]\ \right|  \cdot d\vec{r}
yang dapat dibaca sebagai panjang lintasan yang menghubungkan titik \vec{r}_1 dan \vec{r}_2 menggunakan kecepatan \vec{v}(t).

Dalam cinta, jarak sering kali menjadi alasan perpisahan. Aku tidak paham, di medium apa sebenarnya cinta merambat dan dengan kecepatan bagaimana ia berpindah. Yang aku tahu ada tiga jenis perpindahan kalor yakni radiasi, konduksi, dan konveksi--mengingat kerap kita dengar cinta adalah hati yang terbakar asmara, pastilah cinta memiliki unsur kalor ini.

Aku beberapa kali menjalani hubungan cinta jarak jauh ini. Dan dari situ aku menyimpulkan, jarak hanya sering dijadikan alasan pembenaran. Bisa kujamin, pria-pria (atau wanita-wanita) yang memutuskan Anda dengan alasan jarak boleh dicap sebagai jablai! Alias jarang dibelai.

Tapi, malam ini saya tidak ingin membicarakan jarak dalam percintaan. Tetapi jarak dalam hubungan berprikehidupan.




Tentu, kita sering mendengar istilah "menjaga jarak". Tetapi aku lebih suka istilah "menciptakan jarak". Zane beberapa hari lalu bertanya, kenapa akhir-akhir ini aku terlihat tidak bahagia sepulang dari kantor, apakah Zane dan Hanna telah menjadi beban bagiku? Tentu jawabannya bukan itu. Lalu dia bertanya lagi, apakah ada masalah di kantor? Pertanyaan itu sulit kujawab.

Bila kita mengatakan tak ada masalah, justru itulah masalahnya. Hidup mana mungkin tak ada masalah. Tapi yang kualami kini beda. Aku merasa tak senyaman dulu. Aku tidak tahu pada bagian apa aku merasa tak nyaman. Mungkin ada semacam kekecawaan terhadap instani Perbendaharaan ini yang semakin hari semakin menimpakan beban kepada para pegawainya di daerah tanpa kompensasi (berupa perlindungan atau tunjangan) yang pantas. Mungkin juga karena kegalauan akan adanya reorganisasi di Perbendaharaan yang hanya akan memberikan 8 user account pada masa SPAN dengan artian akan ada yang seolah tersisihkan. Mungkin juga karena judul tulisan ini: jarak. Ya, barangkali aku merasakan ada semacam jarak yang diciptakan oleh beberapa orang atas aku atau.... ah.

Jarak itu begitu samar, tapi aku tidak bisa ditipu. Mata mereka menunjukkan itu, rasa ketidaksukaan, rasa perendahan, rasa ketidakpantasan, dan rasa perbedaan. Aku menerka-nerka apa sebabnya. Mungkin aku terlalu kurang ajar dalam berkata-kata. Mungkin aku terlalu serampangan dalam berbuat sesuatu. Mungkin pula karena aku tak hadir dan tak berbuat apa-apa pada saat persiapan Percontohan?

Aku dan Zane 2 tahun pacaran jarak jauh antara Bintaro dan Bandung, dan beberapa kali diterpa masalah. Dan aku tak tahu berapa bulan, berapa tahun, jarak yang tercipta antarpegawai di kantor ini akan ada dan apakah aku akan tahan untuk tidak ikut-ikutan menciptakan jarak dan berkata masa bodoh di kemudian hari?

Comments