Ajak Aku "Beternak Penyair", Komunitas Hysteria

Sebuah kabar gembira atau mungkin sedih datang dari Komunitas Hysteria, Semarang yang istiqomah dengan buletin sastranya itu. Dua puisi saya berjudul "Hujan, Sampaikan Padanya" dan "Ramalan Cuaca" termaktub di dalam antologi puisi tahunan itu, Beternak Penyair, bersama 77 penyair lainnya.

Bahagia, tentu, karena ini termasuk pencapaian. Sedih, karena bertanya-tanya apakah sastra kemudian hanya akan dibaca sesama pelaku sastra? Apakah sastra, yang sudah dikodifikasi, dapat berpengaruh kepada masyarakat atau malah terkubur sepi, menjadi kertas lusuh di sebuah perpustakaan yang tak pernah disentuh atau hanya sesekali tersentuh oleh seseorang yang tersesat di antara tebalnya debu-debu (perpustakaan)?

Tapi, tetaplah saling mengapresiasi, menjaga ikatan yang sudah ada sambil meluaskan jangkauan ikatan itu.




Comments

berpuisi itu memang asik, bisa ngobrol sama siapa saja, bahkan dg sepi sekalipun. diam juga puisi
Hello said…
wow banget deh pokoknyaa...