Sajak Cemburu

bagaimana bisa aku bilang cemburu;



di matamu ada enam tahun yang lalu

dan aku masih sebatas hitungan bulan

yang tak jelas

aku laki-laki, sebegitu ingin

memilikimu

menautkan mataku

di jemarimu



biarkan, biarkan ia berlepasan

dari genggaman tanganmu

yang ringkih

menahan berat udara, menyerang

tulang iga

aku laki-laki, sebegitu tabah

memastikan kelak

di jari manismu, dan hanya

di jari manismu

sebuah cincin terindah

dari bola mataku sendiri

Comments

eRniTa GaYaTRi said…
Di, percaya gak kl aku bercucuran air mata baca puisimu ini?

*blushingblushing*